disentri

Hai, selamat datang Kembali ke blog diskusi Kesehatan teraktual. Kali ini akan dibahas tentang sebuah penyakit, lebih tepatnya variasi penyakit yang berhubungan dengan hygiene dan diare.

Penyakit ini penting untuk diketahui oleh para pembaca karena apabila mengalami penyakit ini pasien akan mengalami gejala yang cukup hebat dan bahkan mudah untuk mengalami dehidrasi dan juga bahkan sampai kram perut. Apabila tidak ditangani dengan baik pasien bisa pingsan karena kekurangan cairan. Penyakit apakah itu? Mari kita simak penjelasannya.

Diare yang disebabkan oleh penyakit tidak seperti diare pada biasanya yang mungkin hanya bertahan sehari atau dua hari. Namun diare yang disebabkan oleh penyakit ini bisa begitu serius sampai bisa membahayakan nyawa si pasien.



Penyakit ini dikenal dengan nama umum sebagai disentri, secara umum penyakit ini ada kemiripan dengan artikel yang pernah dibahas yang berjudul penyakit tipes. Dimana bisa terdapat gejala gastrointestinal yang cukup signifikan.

Disentri sendiri bisa diakibatkan oleh kontaminasi makanan atau minuman yang terpapar oleh bakteri pathogen yang menyebabkan penyakit ini.

Selain bakteri ada beberapa etiologi atau penyebab yang berkaitan dengan disentri ini diantaranya adalah virus dan protozoa. Namun yang menjadi penyebab tersering penyakit ini biasanya bakteri dan protozoa.

Penyebab daripada disentri seperti yang disebutkan diatas biasanya menginfeksi bagian usus penderita dengan merusak bagian dinding dari usus tersebut.

Setelah merusak dinding usus maka bakteri pathogen akan menyebabkan peradangan local di sekitar usus dan akan menimbulkan reaksi dari tubuh penderita dan biasanya menyebabkan gejala sistemik berupa demam.

 

Penyebab disentri

Penyakit disentri ini seperti yang disebutkan bahwa diakibatkan oleh makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri atau protozoa yang ada di lingkungan sekitar.

Bakteri yang dimaksud adalah jenis shigella yang dimana bakteri ini masuk ke tubuh dan menyerang saluran cerna bawah dan mengakibatkan luka pada dinding saluran cerna bawah yang menimbulkan diare hebat disertai demam.

Shigella sendiri merupakan bakteri jenis gram negative yang terdapat secara alami di lingkungan kita. Namun biasanya kuman ini banyak terdapat pada lingkungan dengan tingkat sanitasi yang buruk alias kotor.

Bakteri jenis gram negative seperti yang diketahui secara medis biasanya lokasi favorit yang dijadikan tempat tinggal mereka adalah organ-organ bagian bawah seperti salah satunya usus besar hingga kolon.

Sehingga pada banyak bakteri berjenis gram negative sering ditemui gejala berupa diare yang akut, terutama untuk bakteri yang dalam proses menginfeksinya menyukai bagian pencernaan seperti usus. Selain berjenis gram negative bakteri ini bersifat anaerob fakultatif artinya bakteri ini untuk kelangsungan hidupnya dan proses perkembang biakannya atau reproduksi tidak memerlukan oksigen sehingga bisa tumbuh subur walaupun di area tempat bakteri ini hidup tanpa oksigen sama sekali namun apabila terdapat sedikit oksigen maka masih dapat ditolelir oleh bakteri ini.

Apabila bakteri ini sudah menimbulkan gejala pada penderita pertama maka besar kemungkinan bakteri ini akan diteruskan ke orang berikutnya lewat penularan fecal-oral atau lewat kotoran dari manusia pertama yang terinfeksi. Disini hygiene sangat mempengaruhi proses penyebaran penyakit sehingga lebih baik system sanitasi untuk pembuangan limbah toilet haruslah tertata rapi.

Teruntuk pasien yang tinggal di pedesaan harus menata system sanitasi agar pembuangannya baik dan tidak bab di sembarang tempat.

Bakteri shigella biasanya pada orang dengan kondisi tubuh yang baik maka penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya dengan pengaturan minum yang baik serta pengobatan antibiotic sesuai anjuran dokter terkait.

Nah, untuk penggunaan antibiotic saya sangat menyarankan  untuk mengikuti anjuran dari dokter terkait karena penggunaan antibiotic yang tidak tepat akan mengakibatkan munculnya resistensi daripada bakteri itu sendiri.

Apabila sudah didapatkan banyak resistensi dari banyak antibiotic terhadap bakteri maka akan sangat merugikan si pasien. Kenapa? Karena semakin banyak resistensi antibiotic terhadap bakteri yang sedang diderita oleh pasien maka akan semakin sulit untuk mencari antibiotic yang cocok bagi pasien tersebut.

Hal ini tentu akan mengakibatkan kesulitan di sisi dokter dan juga pasien dalam jangka waktu Panjang, jadi saya sangat menyarankan pasien agar tidak main dokter-dokteran sendiri yah.

Kembali lagi ke penyebab dari disentri, selain shigella seperti yang telah disebutkan, penyebab lain adalah disentri yang disebabkan oleh protozoa dalam hal ini adalah amuba.

Untuk infeksi yang satu ini biasanya disebabkan oleh infeksi entamoeba histolitika, yang dimana gejalanya mirip dengan disentri yang disebabkan oleh shigella namun lebih ringan.

Gejala disentri

Pada umumnya gejala yang dapat muncul adalah diare yang akut dan biasanya parah yang dimana diare bisa terjadi sampai 5 kali atau lebih.

Kasus yang parah diare bisa didapatkan sampai 10 kali perhari, dalam kondisi tersebut maka penting untuk memantau kondisi dehidrasi pasien. Intake cairan haruslah cukup tidak boleh kurang, apabila pasien tidak mau minum atau makan maka wajib diinfus di rs.

Diare yang dialami oleh pasien bisa disertai lendir dan juga sedikit darah dan biasanya disertai kram perut, gejala ini akan menjadi kasus emergency jika terjadi pada anak sehingga harus diperhatikan ya netters apabila anak terjangkit penyakit ini.

Pada kasus yang parah bisa disertai prolaps ani yaitu kondisi dimana Sebagian usus keluar melalui anus, namun ini jarang karena biasanya sudah bisa tertangani dengan baik di klinik maupun rs.

 

Take home message

Jadi sampai disini pembahasan mengenai disentri yang bisa dipaparkan. Kita harus selalu menjaga kebersihan dari tubuh kita dan lingkungan kita seperti system sanitasi yang baik, makanan yang tidak diolah dengan bersih juga harus atau setidaknya bisa kita hindari agar tidak mengalami diare yang berkepanjangan.

Apalagi diare yang diakibatkan oleh adanya bakteri shigella maupun amuba yang dimana diare yang dialami bisa lebih dari lima kali sehari dan berisiko tinggi untuk mengalami dehidrasi karena pengeluaran cairan yang berlebih.

Terutama untuk daerah permukiman di pedesaan yang dimana system sanitasi biasanya masih buruk sehingga penularan penyakit dari kotoran manusia masih sangat mungkin terjadi.

Usahakan tempat buang air besar tidak diatas kolam. Apalagi kolamnya berisi ikan konsumsi seperti lele dan lain-lain. Hal ini juga dapat meningkatkan angka kejadian diare pada individu yang system pertahanan tubuhnya kurang baik atau sedang kurang baik.

Selanjutnya apabila anda sedang berada dekat dengan orang yang menderita penyakit ini diharapkan agar menjauh dikarenakan sifat bakteri ini sangat menular, jadi apabila terdapat penderita yang dekat berusahalah agar memberi jarak antara anda dan penderita sampai si penderita sembuh total.

Dan juga Ketika si penderita bab usahakan jauh dari resiko paparan terhadap vector penyakit seperti lalat. Karena apabila kotoran si penderita dihinggapi lalat lalu menempel pada anda lalat tersebut bisa memindahkan kuman ke tubuh anda.

Mungkin sekian dulu untuk artikel kali ini saya harapkan dapat memberi info baru kepada kita semua agar lebih hati-hati terhadap makanan dan lingkungan tempat tinggal kita. Terimakasih dan see you next time.

 

Komentar

Postingan Populer